Selasa, 25 Maret 2014


  Jaringan dibagi 2 kategori, yaitu koneksi point-to-point & saluran broadcast.
Masalah jaringan broadcast adalah siapa yang mendapatkan kesempatan memakai
saluran bila terdapat persaingan untuk memperoleh saluran tersebut.
Bila hanya ada satu saluran yang tersedia, masalah menentukan giliran untuk
berbicara menjadi lebih sulit.
Saluran broadcast berkaitan dengan multiaccess channels atau random access
random. Protokol untuk menentukan giliran pada saluran multiaccess terdapat
pada sublayer dari data link layer yang disebut MAC (Medium Access Control)
sublayer. (bagian terbawah). Peranan MAC sublayer sangat penting bagi sebuah
LAN.dan hampir semua saluran multiaccess menjadikannya sebagai basis
komunikasi.

   Masalah Alokasi Saluran Statik Pada LAN dan MAN
Cara tradisional dalam mengalo- kasikan sebuah saluran dengan banyak
pengguna yang berkompetisi adalah dengan menggunakan Frequency Division
Multiplexing (FDM). Bila terdapat N pengguna, maka bandwidth dibagi menjadi
N buah bagian yang berukuran sama.
Bila pengguna banyak dan secara kontinu berubah-ubah, atau lalu lintasnya
tidak tetap, maka FDM akan mendapatkan kesulitan.
Walaupun dengan asumsi bahwa jumlah pengguna dapat dibuat dengan harga
konstan N, maka pembagian saluran tunggal menjadi sub-saluran yang statik
merupakan hal yang tidak efisien, apalagi bila pengguna tidak melakukan
aktifitas.
Karena tidak terdapat metoda alokasi saluran statik tradisional yang dapat
bekerja baik pada lalu lintas yang tidak tetap, maka akan dibahas metode
dinamik.

   Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN
Terdapat beberapa asumsi saluran dinamik pada LAN dan MAN, sebagai berikut :
   a. Model Stasiun
Model terdiri dari N buah stasiun yang independent (komputer, telepon,
alat komunikasi pribadi pribadi, dll), yang masing-masing memiliki program
atau pengguna yang menghasilkan frame untuk transmisi.
  
b. Asumsi Saluran Tunggal
Tersedia bagi semua jenis komunikasi. Semua stasiun dapat mentransmisikan 
dan  menerima melalui saluran tersebut.
   c. Asumsi Tabrakan
Bila 2 frame ditransmisikan bersamaan, keduanya bertumpang tindih waktunya
dan akan menyebabkan signal rusak (collision). Semua stasiun dapat
mendeteksinya dan meminta transmisi ulang.
   d. Waktu Kontinu
Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat. Tidak terdapat master clock
yang membagi waktu menjadi interval-interval diskrit
   e. Waktu Slot
Waktu dibagi menjadi interval-interval diskrit (slot). Transmisi frame
selalu dimulai pada awal sebuah slot. Sebuah slot dapat berisi 0, 1 atau
lebih frame, yang masing-masing berhubungan dengan slot yang idle, transmisi
yang berhasil dan tabrakan.
   f. Carrier Sense
Stasiun daoat mengetahui bahwa saluran yang sedang dipakai sebelum mencoba
menggunakannya. Bila saluran sedang sibuk, maka tidak akan ada stasiun yang
akan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan
idle.
   g. No Carrier Sense
Stasiun tidak dapat merasakan keadaan suatu saluran sebelum menggunakanny.
Stasiun mencoba menggunakan saluran dan melakukan transmisi. Setelah beberapa
 saat kemudian stasiun akan mengetahui bahwa apakah transmisi tersebut
berhasil atau gagal.

Multiple Access Protocols

A. ALOHA Murni
   Ide dasarnya : Membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja
bila memiliki data yang akan dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan,
dan frame-frame yang bertabrakan akan hancur. Dengan sifat umpan balik dari
broadcasting, pengirim selalu mengetahui kondisi frame bersangkutan.
Sketsa pembuatan frame adalah memaksimalkan penggunaan ukuran frame daripada mengijinkan frame-frame yang panjangnya bervariabel.

B. ALOHA Ber-slot
   Meningkatkan kapasitas sistem ALOHA,  yaitu membagi waktu kedalam interval-
interval diskrit, yang masing-masing intervalnya berkaitan dengan sebuah
frame.Komputer tidak diijinkan untuk mengirimkan sesuatu setiap saat tombol
ENTER diketikkan. Akan tetapi, pengiriman frame memerlukan waktu tunggu
sampai awal slot berikutnya. Jadi aloha murni yang kontinu diubah menjadi
metode diskrit.

Carrier Sense Multiple Access Protocols
   Pada LAN, sebuah stasiun dapat mendeteksi apa yang dikerjakan stasiun
lainnya, dan menyesuaikan tingkah lakunya. Protokol-protokol dimana stasiun
mendengarkan sebuah carrier (yaitu, sebuah transmisi) dan melakukan reaksi
sehubungan dengan hal tersebut disebut carrier sense protocol.

Protokol CSMA persistent dan nonpersistent :
n Meningkatkan kemampuan protokol ALOHA
n Menjamin tidak ada stasiun yang mentransmisikan bila saluran sibuk
n Stasiun dapat membatalkan transmisinya bila merasakan tabrakan

Carrier Sense Multiple Access Deteksi (CSMA) Tabrakan
 Stasiun-stasiun yang cenderung menghentikan segera transmisinya begitu
mendeteksi tabrakan dari pada menyelesaikan transmisi frame mereka, yang
sulit untuk dideteksi kerusakannya. Penghentian dengan segera frame-frame
yang rusak dapat menghemat waktu dan bandwidth. Protokol ini dikenal sebagai
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection), yang
digunakan secara meluas pada LAN di dalam MAC sublayer.
CSMA/CD merupakan protokol penting dari IEEE 802.3 (Etherne

Tidak ada komentar:

Posting Komentar