Jaringan
dibagi 2 kategori, yaitu koneksi point-to-point & saluran broadcast.
Masalah jaringan broadcast adalah
siapa yang mendapatkan kesempatan memakai
saluran bila terdapat persaingan
untuk memperoleh saluran tersebut.
Bila hanya ada satu saluran yang
tersedia, masalah menentukan giliran untuk
berbicara menjadi lebih sulit.
Saluran broadcast berkaitan dengan
multiaccess channels atau random access
random. Protokol untuk menentukan
giliran pada saluran multiaccess terdapat
pada sublayer dari data link layer
yang disebut MAC (Medium Access Control)
sublayer. (bagian terbawah). Peranan
MAC sublayer sangat penting bagi sebuah
LAN.dan hampir semua saluran
multiaccess menjadikannya sebagai basis
komunikasi.
Masalah Alokasi Saluran Statik Pada LAN dan
MAN
Cara tradisional dalam mengalo-
kasikan sebuah saluran dengan banyak
pengguna yang berkompetisi adalah
dengan menggunakan Frequency Division
Multiplexing (FDM). Bila terdapat N
pengguna, maka bandwidth dibagi menjadi
N buah bagian yang berukuran sama.
Bila pengguna banyak dan secara
kontinu berubah-ubah, atau lalu lintasnya
tidak tetap, maka FDM akan
mendapatkan kesulitan.
Walaupun dengan asumsi bahwa jumlah
pengguna dapat dibuat dengan harga
konstan N, maka pembagian saluran
tunggal menjadi sub-saluran yang statik
merupakan hal yang tidak efisien,
apalagi bila pengguna tidak melakukan
aktifitas.
Karena tidak terdapat metoda alokasi
saluran statik tradisional yang dapat
bekerja baik pada lalu lintas yang
tidak tetap, maka akan dibahas metode
dinamik.
Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN
Terdapat beberapa asumsi saluran
dinamik pada LAN dan MAN, sebagai berikut :
a. Model Stasiun
Model terdiri dari N buah stasiun
yang independent (komputer, telepon,
alat komunikasi pribadi pribadi,
dll), yang masing-masing memiliki program
atau pengguna yang menghasilkan
frame untuk transmisi.
b.
Asumsi Saluran Tunggal
Tersedia bagi semua jenis
komunikasi. Semua stasiun dapat mentransmisikan
dan
menerima melalui saluran tersebut.
c. Asumsi Tabrakan
Bila 2 frame ditransmisikan
bersamaan, keduanya bertumpang tindih waktunya
dan akan menyebabkan signal rusak
(collision). Semua stasiun dapat
mendeteksinya dan meminta transmisi
ulang.
d. Waktu Kontinu
Transmisi frame dapat dilakukan
setiap saat. Tidak terdapat master clock
yang membagi waktu menjadi
interval-interval diskrit
e. Waktu Slot
Waktu dibagi menjadi
interval-interval diskrit (slot). Transmisi frame
selalu dimulai pada awal sebuah
slot. Sebuah slot dapat berisi 0, 1 atau
lebih frame, yang masing-masing
berhubungan dengan slot yang idle, transmisi
yang berhasil dan tabrakan.
f. Carrier Sense
Stasiun daoat mengetahui bahwa
saluran yang sedang dipakai sebelum mencoba
menggunakannya. Bila saluran sedang
sibuk, maka tidak akan ada stasiun yang
akan mencoba menggunakannya sampai
saluran tersebut berada dalam keadaan
idle.
g. No Carrier Sense
Stasiun tidak dapat merasakan
keadaan suatu saluran sebelum menggunakanny.
Stasiun mencoba menggunakan saluran
dan melakukan transmisi. Setelah beberapa
saat kemudian stasiun akan mengetahui bahwa
apakah transmisi tersebut
berhasil atau gagal.
Multiple Access Protocols
A.
ALOHA Murni
Ide
dasarnya : Membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja
bila memiliki data yang akan
dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan,
dan frame-frame yang bertabrakan
akan hancur. Dengan sifat umpan balik dari
broadcasting, pengirim selalu
mengetahui kondisi frame bersangkutan.
Sketsa pembuatan frame adalah
memaksimalkan penggunaan ukuran frame daripada mengijinkan frame-frame yang
panjangnya bervariabel.
B. ALOHA Ber-slot
Meningkatkan
kapasitas sistem ALOHA, yaitu membagi
waktu kedalam interval-
interval diskrit, yang masing-masing
intervalnya berkaitan dengan sebuah
frame.Komputer tidak diijinkan untuk
mengirimkan sesuatu setiap saat tombol
ENTER diketikkan. Akan tetapi,
pengiriman frame memerlukan waktu tunggu
sampai awal slot berikutnya. Jadi
aloha murni yang kontinu diubah menjadi
metode diskrit.
Carrier
Sense Multiple Access Protocols
Pada
LAN, sebuah stasiun dapat mendeteksi apa yang dikerjakan stasiun
lainnya, dan menyesuaikan tingkah
lakunya. Protokol-protokol dimana stasiun
mendengarkan sebuah carrier (yaitu,
sebuah transmisi) dan melakukan reaksi
sehubungan dengan hal tersebut
disebut carrier sense protocol.
Protokol CSMA persistent dan
nonpersistent :
n Meningkatkan kemampuan protokol
ALOHA
n Menjamin tidak ada stasiun yang
mentransmisikan bila saluran sibuk
n Stasiun dapat membatalkan
transmisinya bila merasakan tabrakan
Carrier Sense Multiple Access
Deteksi (CSMA) Tabrakan
Stasiun-stasiun yang cenderung menghentikan
segera transmisinya begitu
mendeteksi tabrakan dari pada
menyelesaikan transmisi frame mereka, yang
sulit untuk dideteksi kerusakannya.
Penghentian dengan segera frame-frame
yang rusak dapat menghemat waktu dan
bandwidth. Protokol ini dikenal sebagai
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Access with Collision Detection), yang
digunakan secara meluas pada LAN di
dalam MAC sublayer.
CSMA/CD merupakan protokol penting dari IEEE 802.3 (Etherne
Tidak ada komentar:
Posting Komentar